Memilih produk investasi yang tepat dan aman terkadang
tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi, dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil. Sebagian orang yang memiliki sikap optimistis dalam memandang situasi perekonomian, tentu akan
memilih investasi di produk saham. Namun tak sedikit pula yang memandang positif terhadap situasi perekonomian
saat ini, sehingga mereka berpikir lebih baik menempatkan
dana di produk-produk deposito atau obligasi. Nah bagi anda
yang merasa kesulitan menentukan produk investasi yang tepat, mungkin
dikarenakan anda juga bukan seorang yang biasa berspekulasi, tentunya produk
reksa dana merupakan jalan tengahnya.
Menurut para pelaku industri pasar modal, daripada
bingung-bingung menentukan sikap, memilih produk reksa dana merupakan langkah
yang tepat. Sebab, reksa dana bisa bersifat fleksibel terhadap situasi
pergerakan pasar.
Reksa dana, merupakan suatu produk investasi yang
dirancang khusus untuk menggaet investasi masyarakat tanpa harus menuntut
investornya berperan aktif dalam perdagangan harian di pasar modal.
Jika bermain saham menuntut anda terus memantau
layar serta memperhatikan pergerakan saham-saham yang tentunya membutuhkan
waktu khusus, sebaliknya, berinvestasi dengan produk reksa dana tidak. Menanamkan
investasi di produk reksa dana berarti anda mempercayakan dana anda untuk
diinvestasikan oleh manajer-manajer investasi. Anda cukup menentukan jenis
reksa dananya, nanti manajer investasi yang aktif melakukan perdagangan di
pasar modal. Anda sebagai investor cukup memantau saja perkembangan nilai dana anda.
Secara umum, ada 5 jenis reksa dana, yakni reksa
dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, reksa dana indeks
dan reksa dana campuran. Masing-masing jenis reksa dana tersebut, akan diinvestasikan oleh
manajer investasi ke jenis produk investasinya. Misalkan, reksa dana saham,
tentu akan manajer investasi akan menempatkan dana investasi yang ditanamkan
seorang investor ke produk-produk saham. Nanti manajer investasi yang akan melakukan aksi
beli dan jual di lantai bursa. Investor reksa dana cukup memantau
perkembangannya saja. Begitu juga dengan jenis reksa dana lainnya, kecuali
reksa dana campuran.
Reksa dana campuran, merupakan reksa dana yang
menempatkan dana investasinya pada seluruh produk pasar modal, tentunya dengan
besaran porsi yang berbeda-beda. Misalkan, sebuah produk reksa dana campuran
menawarkan penempatan dana investasi di saham sebesar 30% dan sisanya di
obligasi 70%.
Nah, reksa dana campuran dinilai menjadi instrumen
yang paling menarik untuk berinvestasi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat
seiring dengan pemulihan ekonomi.
Menurut Direktur Utama PT Danareksa Investment
Management John D Item, selain reksa dana campuran, instrumen investasi yang
menarik adalah reksa dana pasar uang. Menurutnya, reksa dana jenis ini nilainya
lebih tinggi ketimbang investasi dalam bentuk deposito dan risikonya tidak akan
terlalu tinggi.
Modal awal yang diperlukan untuk mulai berinvestasi
di reksa dana tidak besar. Investor bisa mulai membuka rekening dengan dana
kecil, lalu sedikit demi sedikit ditambah portfolionya. Kalau takut
langsung besar, untuk awal Rp 250.000 juga cukup oke. Nanti setiap bulan dicicil.
Meski demikian, sebaiknya para investor tetap untuk sedikit waspada terhadap sentimen negatif
yang akan melanda iklim investasi Indonesia tahun ini. Faktor tersebut antara
lain, naiknya harga minyak dunia serta potensi inflasi yang cukup besar. Selain itu,
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang tidak begitu menggembirakan juga
menjadi sentimen negatif terhadap iklim investasi Indonesia. Mau tidak mau,
ekonomi Amerika masih sangat berpengaruh terhadap kita.